FAKTOR-FAKTOR
KEPEMIMPINAN
Sumber: Equip, Book 1
Pemimpin-pemimpin
Kristen sering dengan mudah untuk merohanikan peran yang mereka mainkan.
Kadangkala mereka mengabaikan panggilan-panggilan yang sangat sukar untuk
dilakukan dan bersembunyi dibalik alasan-alasan seperti: “nanti Tuhan yang akan
menyelesaikannya!”. Namun, ada keputusan kepemimpinan dan tindakan yang Tuhan
tidak pernah ingin kita lepaskan. Kegagalan kita untuk bertindak dan
alasan-alasan kita diakhiri dengan menyabotase kepemimpinan kita.
Ada
dua maca masalah dalam gereja:
1.
Ada
masalah kerohanian
2.
Ada
masalah kepemimpinan
Kita
tidak akan pernah menyelesaikan masalah kerohanian dengan jawaban kepemimpinan,
dan kita tidak akan pernah menyelesaikan masalah kepemimpinan dengan jawaban
kerohanian. Dalam pelayanan, ada faktor Tuhan dan ada faktor kepemimpinan.
Faktor Tuhan dan
Faktor Kepemimpinan (Bilangan 12:13)
Musa
bersalah karena kehilangan kepemimpinannya dalam Bilangan 13. Ia mengutus 12
pengintai menyebrangi Sungai Yordan untuk menyelidiki tanah Kanaan. Sayang,
rencananya gagal. Apakah mungkin karena Musa menganggap Tuhan akan mengurus
semunya untuknya, termasuk iman para pengintai, dan tidak pernah mempersiapkan
mereka untuk perjalanan ini? Sudah jelas, ia tidak mempu untuk mengajak
orang-orang untuk maju. Hasilnya, sepuluh dari duabelas kembali dengan laporan
yang buruk. Palinbg tidak untuk sementara waktu operasi ini gugur.
Saya
percaya cerita ini adalah studi kasus yang gamblang tentang apa yang sering
terjadi dalam pelayanan kita. Kita keliru antara faktor Tuhan dan faktor
kepemimpinan. Garis-garis menjadi kabur antara peran kita dan peran Allah.
Tuhan dipersalahkan atas kegagalan, dan manusia salah mengambil keuntungan atas
keberhasilan, karena kita tidak mengerti prinsip-prinsip ini.
Buah
yang paling baik yang dihasilkan untuk Kerajaan Allah adalah hasil dari
kerjasama:
1.
Tanpa
Tuhan, saya tidak dapat melakukannya, Faktor Tuhan
2.
Tanpa
saya, Ia tidak akan melakukannya, Faktor Kepemimpinan
Faktor
Tuhan (Bilangan 12-13, yang berikut ini termasuk faktor Tuhan dalam kehidupan
Musa)
1.
Tuhan
membuktikan otoritas (12:7-8)
2.
Tuhan
membela Musa melawan sungut-sungut (12:8-9)
3.
Tuhan
melaksanakan keadilan terhadap mereka yang menentang Musa (12:14-15)
4.
Tuhan
memberikan petunjuk yang jelas untuk Musa dan orang-orang untuk mengambil tanah
itu (13:1-2)
Sudah
jelas, Tuhan memang memainkan peran yang penting dan para pemimpin seharusnya
tidak pernah menukar peran dengan Dia. Kita tidak dipanggil untuk memaksa otoritas kita, hal itu
diberikan Tuhan secara ilahi. Kita tidak dipanggil untuk membela diri atau
melawan mereka yang menentang kita, Tuhan yang mengurus hal itu. Tuhan
memainkan peran dalam persamaan dan kita mendapatkan peran. Pada titik ini,
Musa perlu mengenal faktor kepemimpinan dan bagaimana pentingnya menghasilkan
buah dan pengaturan waktu untuk misinya.
FAKTOR
KEPEMIMPINAN (Bilangan 13-14; yang ini termasuk faktor kepemimpinan dalam
kehidupan Musa)
1.
Tuhan
tidak pernah menjamin para pengintai akan melihat tanah itu dari sudut
pandangNya, itu tergantung pada pemimpinnya (13:28-29)
2.
Tuhan
tidak pernah menjamin para pengintai tetap sehati dalam laporan mereka, itu
tergantung pada pemimpinnya (13:30-31)
3.
Tuhan
tidak pernah menjamin para pengintai siap perang untuk tanah itu, itu
tergantung pada pemimpinnya (13:31)
4.
Tuhan
tidak pernah menjamin para pengintai
akan menyimpan pesan yang benar, itu tergantung pada pemimpinnya (13:32)
5.
Tuhan
tidak pernah menjamin para pengintai tetap bersikap positif tentang diri mereka
sendiri, itu tergantung pada pemimpinnya (13:33)
6.
Tuhan
tidak pernah menjamin para pengintai tidak akan membujuk orang-orang untuk
berhenti, itu tergantung pada pemimpinnya (14:1-4)
7.
Tuhan
tidak pernah menjamin para pengintai akan ingat kuasa Tuhan, itu tergantung
pada pemimpinnya (14:11)
Musa
mengira didalam hatinya bahwa:
1.
Para
pengintai mengerti mengapa mereka mengintai tanah itu
2.
Para
pengintai secara otomatis tetap bersikap baik
3.
Para
pengintai mau kerjasama satu dengan yang lain dan membagi laporan yang menyatu
4.
Para
pengintai bertindak dalam iman, karena Tuhan mengatakan bahwa mereka akan
mendapatkan tanah itu
5.
Para
pengintai sudah mempersiapkan diri untuk berperang demi mendapatkan tanah itu
6.
Para
pengintai akan mau mempengaruhi orang-orang untuk taat kepada Tuhan
7.
Para
pengintai tidak akan menyerah dalam pengejaran mereka untuk mendapatkan tanah
itu
8.
Para
pengintai memiliki gambaran diri yang positif
9.
Para
pengintai melihat gambar yang besar karena mukjizat yang dilakukan Allah
sebelumnya
10. Para pengintai
mengerti masalahnya bukan apakah kita akan ambil tanah itu, tetapi bagaimana
kita akan mengambil tanah itu!
Mengapa?
Musa lupa faktor kepemimpinan dan memanfaatkan faktor Tuhan. Seringkali Tuhan
dipersalahkan untuk hal-hal dalam pelayanan kita yang bukan merupakan
tanggungjawabNya. Kitalah yang bertanggungjawab. Dwight D. Eisenhower
mengatakan: “Keinginan utama dalam hidup kita adalah seseorang yang akan
membuat kita melakukan apa yang dapat kita lakukan.”
BEBERAPA
hal untuk diingat:
1.
Ketika
Tuhan memberikan kita janji-janji, tidak berarti kita tidak mengaktifkan
karunia-karunia kita. Ini berarti, Ia sedang meneguhkan kepemimpinan dan
panggilan kita.
2.
Ketika
Tuhan memberikan kehadiranNya, sasaranNya bukanlah pemeliharaan dan pertahanan
hidup kita. Ia memberikannya, mengharapkan kita pindah ke luar memenuhi tugas
yang besar.
3.
Ketika
Tuhan memberikan kuasaNya, tidak berarti kita duduk-duduk saja menunggu Dia
menyelesaikan tujuanNya. Ini berarti Ia memberi kita kuasa untuk bertindak
sebagai tubuh Kristus.
4.
Ketika
Tuhan memberikan kita karunia-karunia, tidak berarti mempertontonkannya untuk
menarik perhatian pada pelayanan kita. Ini berarti Ia hendak menegaskan pesan
yang kita ucapkan.
5.
Ketika
Tuhan memberikan kita petunjuk, tidak berarti kita harus menganggap semua dapat
berhasil secara otomatis. Ini berarti kita harus maju dengan keyakinan
Ingatlah
ayat ini: “Karen kita adalah kawan sekerja Allah....” (1 Korintus 3:9)
Contoh
dari kebingungan Musa pada faktor Kepemimpinan:
1.
Musa
gagal mengenal faktor kepemimpinan dalam Keluaran 18. Ia mengira Tuhan akan
membereskan masalah kebutuhan dalam kepemimpinan dan tidak memiliki rencana
dalam masalah yang dihadapinya. Sebab itu, Tuhan mengutus Jitro kepadanya untuk
menolongnya berperan lebih efektif sebagai seorang pemimpin.
2.
Musa
memanfaatkan Faktor Tuhan dalam Bilangan 20 ketika ia memukul batu dua kali,
dari pada mempercayai Tuhan untuk mencukupi kebutuhan bangsanya. Disebabkan
oleh peran bingungnya, Tuhan menghukumnya dan menolaknya masuk Tanah
Perjanjian.
Bila
Tuhan tidak menghendaki faktor Kepemimpinan, maka:
1.
Yesus
tidak perlu minta murid-muridNya untuk mencari anak kecil yang mempunyai 5 roti
dan 2 ikan. Yesus tidak menunggu anak kecil ini maju kedepan dengan jatah makan
siangnya, Yesus hanya akan berdoa da menciptakan makanan dari udara yang
kosong.
2.
Tuhan
tidak akan membebani Nehemia soal tembok Yerusalem yang rusak
3.
Tuhan
tidak akan memerlukan Yunus untuk pergi dan menginjili orang-orang Niniwe
4.
Tuhan
tidak akan memerlukan Yusuf untuk memimpin Mesir melewati masa 7 tahun
kelaparan
5.
Yesus
tidak akan mengutus murid-muridNya keluar berdua-dua untuk menyampaikan Injil
6.
Tuhan
tidak akan memerlukan Daud untuk mengumpulkan batu untuk mengalahkan Goliat.
Tetapi
bukan itu maksudNya. MaksudNya dalam sejarah manusia adalah untuk kerjasama
dengan kita. Ia membangkitkan hamba-hamba dan menjadikan mereka
pemimpin-pemimpin. Orang-orang mau berjalan bersamaNya danmelakukan apa yang Ia
perintahkan. Orang-orang yang tidak takut menerima faktor Kepemimpinan, dan
setiap saat mempercayaiNya menanggung faktot Tuhan. Inilah sebabnya Ia
berfirman: “Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan
tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan
Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya. Maka Aku mencurahkan geram-Ku atas
mereka dan membinasakan mereka dengan api kemurkaan-Ku; kelakuan mereka
Kutimpakan atas kepala mereka, demikianlah firman Tuhan ALLAH." (Yehezkiel
22:30-31)
Langkah-langkah
apa yang seharusnya dapat diambil oleh MUSA?
1.
Mengadakan
pertemuan sebelum pengutusan
2.
Memastikan
para pengintai dan orang-orang mengetahui tujuan dari misi itu
3.
Minta
agar para pengintai melapor kepada Musa terlebih dahulu sebelum mengatakannya
kepada orang-orang
4.
Siapkan
satu laporan untuk diumumkan
5.
Pergunakan
buah-buah yag mereka bawa pulang sebagai pendorong dan visi untuk mendapatkan
tanah itu
6.
Bedakan
antara faktor Tuhan dan faktor kepemimpinan dalam keberhasilan mereka
7.
Ingatkan
orang-orang bukti kuasa Tuhan di masa lalu
“Yang
memimpin seorang pria atau wanita dalam kepemimpinan adalah keyakinan, yang
memberi kesanggupan orang-orang untuk melupakan kesukaran dalam perjalanan dan
gelapnya malam.” (Jerome Waterman)
Yang
terjadi, anak-anak Israel:
1.
Mereka
Lupakan masa lalu
2.
Mereka
Puas dengan masa sekarang
3.
Mereka
Takut masa depan
Pelajaran
yang kita terima dari kisah ini:
1.
Ada
faktor Tuhan dan faktor kepemimpinan yang dihendaki untuk menyelesaikan
kehendak Tuhan.
2.
Kedua
faktor ini harus bekerjasama untuk kemuliaan Tuhan
3.
Belajar
untuk membedakan faktor Tuhan dan faktor kepemimpinan:
-
Mempersiapkan
pemimpin (Faktor Tuhan)
-
Mempersiapkan
orang-orang (Faktor Kepemimpinan)
-
Memberikan
Visi (Faktor Tuhan)
-
Menyampaikan
Visi (Faktor Kepemimpinan)
-
Kemampuan
(Faktor Tuhan)
-
Ketaatan
(Faktor Kepemimpinan)
-
Merupakan
sumber dari hal-hal yang baik (Faktor Tuhan)
-
Mengenal
Tuhan sebagai sumber (Faktor Kepemimpinan)
-
Melakukan
apa yang tidak dapat saya lakukan (Faktor Tuhan)
-
Melakukan
apa yang dapat saya lakukan (Faktor Kepemimpinan)
4.
Ambil
satu inisiatif dalam melakukan pelayanan, jangan pasif
5.
Lakukan
pelayanan sebaik mungkin
6.
Jangan
merohanikan kegagalan.
7.
Belajar
“menari” (kerjasama) dengan Tuhan
PENERAPAN:
1.
Dibagian
apa pelayanan anda, dimana anda pernah melepaskan kepemimpinan anda, dan
mengharapkan Tuhan akan membereskan semuanya?
2.
Dibagian
apa dalam pelayanan anda, dimana anda mengendalaikan yang seharusnya anda
lepaskan dan percaya Tuhan untuk kendalikan?
3.
Perubahan
apa yang anda harus buat dalam cara anda memimpin?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar