Sekretariat STTS

SEKOLAH TINGGI THEOLOGI SUNEIDESIS

Sekretariat:

Komplek Pertokoan Pulomas Blok XI/2 Jl. Perintis Kemerdekaan Jakarta Timur

e-mail: conscience.foundation@hotmail.com Telepon: 021-93555867, 082122715676

Selasa, 17 September 2013

MILIKILAH “GAMBARAN YANG BESAR” Tentang YESUS KRISTUS



MILIKILAH “GAMBARAN YANG BESAR” Tentang YESUS KRISTUS
Pdt Abraham Alex Tanuseputera



Belajar mengenai pertumbuhan Yesus, baik secara jasmani maupun secara rohani sungguh luar biasa. Hal ini memberikan suatu teladan bagi kita sebagai orang percaya. Dimana kehadiranNya telah memberi keteduhan bagi semua orang. KeberadaanNya di muka bumi tidak hanya sebagai bayi saja, dimana tidak ada sesuatu yang dapat diperbuat, atau hanya berhenti sampai umur 12 tahun saja, yang mana pada waktu itu ia sudah dikagumi oleh banyak orang karena hikmatNya. Padahal, apabila kita membaca kitab Kejadian sampai dengan Wahyu yang terdiri dari 66 kitab, maka kita akan temukan eksistensi (keberadaan) tentang Yesus, meskipun waktu maupun penulisannya berbeda, tetapi Rohnya sama (Roh Allah).
 
Sedangkan apabila kita memiliki gambaran Yesus sebagai nabi, maka kita hanya akan mendapatkan berkat nabi saja. Kalau kita menggambarkan Yesus sebagai Rasul saja, maka kita hanya mendapatkan gambaran pelayanan Yesus sebagai rasul saja. Tetapi apabila kita tahu bahwa Yesus adalah Tuhan Yang Mahakuasa, maka kita telah menerima segala-galanya, karena Dia adalah sumber dari segala sesuatu. 

Seperti halnya surat rasul Paulus yang ditujukan kepada jemaat di Kolose, dimana telah dikatakan : ”Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat.

Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu. Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.”  (Kolose 1:15-20).

Dalam surat Paulus ini telah menunjukkan sejauh mana pengenalannya terhadap Yesus, walaupun Paulus sendiri tidak pernah bergaul dengan Yesus secara langsung, tetapi dia telah mendengar tentang Yesus dan bertemu secara pribadi dengan Yesus ketika sedang melakukan perjalanan ke Damsyik. Ia termasuk seorang ahli Taurat yang menganggap bahwa Yesus adalah orang yang murtad karena menyamakan diriNya dengan Tuhan. Sehingga pada saat itu Paulus menghadap Imam Besar yaitu meminta surat kuasa untuk dibawa ke majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya ketika ia di Damsyik dan menemukan baik laki-laki maupun perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, maka Paulus punya wewenang untuk menangkapnya dan memasukkan ke dalam penjara. Tetapi, apa yang terjadi ? ditengah perjalanan, tiba-tiba ada cahaya dari langit sehingga Paulus sempat mengalami buta beberapa waktu lamanya. Dan dalam alam roh ia melihat Yesus bukan sekedar nabi, tetapi Allah yang mewujudkan diri-Nya dalam Yesus. Sehingga sejak itu Paulus mendapatkan gambaran yang sempurna tentang Yesus, sebab itu ia dapat melakukan perkara-perkara yang besar. Dan pada akhirnya Paulus mendapat karunia untuk dapat melangkah melayani Tuhan dengan penuh risiko yang besar. Puji Tuhan risiko yang diambil Paulus mendatangkan ajaib dan mujizat yang luar biasa. Tepat seperti yang firman Tuhan katakan, “iman tanpa perbuatan adalah mati.”

Dan kali ini kita akan melihat beberapa contoh yang menjelaskan keberadaan Yesus, yaitu dari kitab Kejadian sampai Wahyu. Dalam kitab Kejadian menceritakan bahwa Yesus sebagai Pencipta; dan hal ini dapat kita ketahui melalui Injil Yohanes 1:1 yang berkata, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” Dan ayat berikutnya juga menjelaskan bahwa segala sesuatu dijadikan oleh Firman dan Firman itu menjadi manusia, yaitu pada ayat (14) : “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” 

Memang, untuk mendapatkan suatu gambaran tentang Yesus tidaklah mudah, karena kita hidup lebih banyak dikuasai oleh rasio. Dimana otak kiri kita merekam semua ilmu dan hanya mempertimbangkan segala sesuatu secara logika saja. Sedangkan otak kanan kita merekam hal-hal yang bukan logika. Saat ini Kekristenan kita bertumpu kepada nama Yesus, oleh sebab itu kita harus memiliki gambaran yang benar tentang Yesus. Saat ini kita harus memiliki pandangan bahwa Tuhan Yesus itu besar (pribadi yang sempurna). Dia adalah Sang Pencipta. Dalam kitab Keluaran, Yesus digambarkan sebagai Sang Penebus, yang mana telah membawa keluar umat pilihan Allah dari segala belenggu dan perbudakan (dosa). Dan dalam Kitab Imamat berbicara tentang Yesus sebagai Anak Domba yang disembelih (dikorbankan). Dimana darah Yesus tercurah untuk menebus dosa kita, supaya kita menjadi manusia yang baru.

Lalu, kitab Bilangan berbicara tentang Yesus sebagai penolong dan telah mengangkat kita dari lumpur dosa. Dan, kitab Ulangan berbicara tentang hukum Tuhan yang disampaikan secara berulang-ulang dengan tujuan supaya bangsa Israel memiliki karakter yang tidak melanggar sepuluh hukum Allah. Karena apabila hal ini mereka lakukan maka sumpah Allah kepada Abraham akan mereka alami sampai kepada kita. Hal ini merupakan hikmat Tuhan yang telah diberikan Allah untuk meluruskan perjalanan hidup kita supaya menjadi benar.

Saudara, Paulus menggambarkan kebesaran Yesus seperti yang tertulis dalam suratnya kepada jemaat di Efesus : ”Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.” (Efesus 6:17). Jadi perlu kita ketahui dan pahami bahwa apabila kita memiliki gambaran tentang Yesus yang besar, maka segala sesuatu yang kita lakukan atau kerjakan akan terjadi sesuai dengan kebesaran Tuhan. 

Sumber: BethanyGraha.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar